Kamis, 01 Juni 2017

Contoh Fabel Bahasa Indonesia (Paipai yang Berhati Mulia)


Tema              :           Seekor binatang yang dikucilkan oleh teman-temannya tetapi
ia tetap bersikap baik
Judul              :           Paipai yang Berhati Mulia
Tokoh            :           Paipai             {Tupai}
                                    Rara               {Kura-kura}
                                    Momo           {Monyet}
                                    Jeje                 {Jerapah}
                                    Gaga              {Gajah}
                                    Heri                {Harimau}
                                   
                                   
Paipai yang Berhati Mulia

            Di sebuah hutan yang rimbun, hiduplah Paipai si tupai. Ia tinggal bersama keluarganya di sebuah rumah pohon. Ia mempunyai ekor yang panjang dan bulunya berwarna coklat gelap. Ia selalu berbuat baik kepada siapapun, mau yang dia kenal, ataupun tidak. Paipai si tupai akan bersekolah di sebuah sekolah hewan di hutan. Ia senang karena akan memiliki teman-teman baru yang belum ia kenal sebelumnya.

            Namun, kesenangannya itu berubah setelah beberapa hari ia masuk sekolah. Teman-teman barunya mengejeknya dan menjauhinya karena giginya yang tonggos. Ia hanya memiliki satu orang teman baik di sekolahnya, yaitu Rara si kura-kura. Rara selalu membela Paipai saat ia diejek oleh teman-temannya. Walaupun selalu dihina dan dijauhi, Paipai tidak pernah merasa dendam kepada teman-temannya dan selalu berbuat baik kepada mereka. Masalah ini tidak pernah Paipai ceritakan kepada keluarganya.

            Pada suatu hari, saat pulang sekolah bersama Rara, Paipai mendengar pembicaraan sekelompok harimau.
“Hai kawan-kawan, apakah kalian tidak merasa lapar?” kata Harhar sang pemimpin kelompok harimau.
“Ya, benar, kami sangat lapar.” sahut harimau-harimau lainnya.
“Bagaimana kalau kita memakan hewan-hewan yang baru pulang sekolah?” kata Harhar.
“Ide yang bagus.” Kata harimau-harimau lainnya.

            “Ini sungguh bahaya, aku harus menyelamatkan diriku dan memberitahu teman-temanku.” pikir Paipai.
“Rara, sepertinya kita harus memberitahukan hal ini kepada teman-teman.” Kata Paipai.
“Ya, benar.” kata Rara.

            Paipai dan Rara pun segera berjalan mencari teman-temannya. Mereka menemukan teman-temannya sedang mengobrol di balik sebuah semak-semak.
“Teman-teman, kalian harus segera pergi dari sini dan melindungi diri kalian! Kelompok harimau akan memangsa kita semua!” seru Paipai.
“Apa yang kau katakan? Dasar gigi tonggos. Kau pasti berbohong, kan? Kami tidak akan pernah dibohongi olehmu!” kata Momo si monyet.
“Ya, pergi saja kau dari sini!” sahut Jeje si jerapah.
“Cepat pergilah! Tidak usah mengganggu kami lagi!” kata Gaga si gajah.
“Tidak, teman-teman. Yang dikatakan Paipai itu benar!” kata Rara.
“Sudah pergi saja kalian dari sini!” kata Gaga sambil mengusir Paipai dan Rara.

            Paipai dan Rara khawatir dengan keselamatan teman-temannya itu. Mereka kebingungan dan mencari akal untuk mencegah kelompok harimau yang akan memangsa teman-temannya.
“Aha! Aku ada ide. Bagaimana kalau kita memasang jebakan untuk kelompok harimau itu?” kata Paipai.
“Tapi, jebakan seperti apa?” tanya Rara
“Kita akan membuat sebuah lubang dan di atasnya kita tutupi dengan dedaunan. Ketika kelompok harimau melewati lubang itu, mereka akan terjatuh dan kita bisa meminta bantuan hewan lain untuk menangkapnya.” Kata Paipai.
“Ide bagus!” sahut Rara.

            Mereka berdua segera menggali sebuah lubang dengan dibantu oleh beberapa tupai lainnya. Karena kerja sama mereka, lubang itu pun dapat dibuat dalam waktu yang tidak lama. Diatasnya mereka tutupi dengan ranting-ranting pohon dan dedaunan supaya lubang itu tidak terlihat.
           

            Tak lama kemudian, mereka pun melihat kelompok harimau sedang berjalan, mereka berjalan semakin dekat dengan lubang yang dibuat oleh Paipai, Rara dan beberapa tupai, dan akhirnya kelompok harimau jatuh ke dalam lubang itu. Mereka berteriak meminta tolong kepada hewan-hewan lainnya. Paipai pun segera memanggil hewan-hewan lain untuk menangkap kelompok harimau itu.