Tema : Seekor
binatang yang dikucilkan oleh teman-temannya tetapi
ia
tetap bersikap baik
Judul : Paipai
yang Berhati Mulia
Tokoh : Paipai {Tupai}
Rara {Kura-kura}
Momo {Monyet}
Jeje {Jerapah}
Gaga {Gajah}
Heri {Harimau}
Paipai yang
Berhati Mulia
Di
sebuah hutan yang rimbun, hiduplah Paipai si tupai. Ia tinggal bersama
keluarganya di sebuah rumah pohon. Ia mempunyai ekor yang panjang dan bulunya
berwarna coklat gelap. Ia selalu berbuat baik kepada siapapun, mau yang dia kenal,
ataupun tidak. Paipai si tupai akan bersekolah di sebuah sekolah hewan di
hutan. Ia senang karena akan memiliki teman-teman baru yang belum ia kenal
sebelumnya.
Namun,
kesenangannya itu berubah setelah beberapa hari ia masuk sekolah. Teman-teman barunya
mengejeknya dan menjauhinya karena giginya yang tonggos. Ia hanya memiliki satu
orang teman baik di sekolahnya, yaitu Rara si kura-kura. Rara selalu membela
Paipai saat ia diejek oleh teman-temannya. Walaupun selalu dihina dan dijauhi,
Paipai tidak pernah merasa dendam kepada teman-temannya dan selalu berbuat baik
kepada mereka. Masalah ini tidak pernah Paipai ceritakan kepada keluarganya.
Pada
suatu hari, saat pulang sekolah bersama Rara, Paipai mendengar pembicaraan
sekelompok harimau.
“Hai kawan-kawan, apakah kalian
tidak merasa lapar?” kata Harhar sang pemimpin kelompok harimau.
“Ya, benar, kami sangat lapar.”
sahut harimau-harimau lainnya.
“Bagaimana kalau kita memakan
hewan-hewan yang baru pulang sekolah?” kata Harhar.
“Ide yang bagus.” Kata harimau-harimau
lainnya.
“Ini sungguh bahaya, aku
harus menyelamatkan diriku dan memberitahu teman-temanku.” pikir
Paipai.
“Rara, sepertinya kita harus
memberitahukan hal ini kepada teman-teman.” Kata Paipai.
“Ya, benar.” kata Rara.
Paipai
dan Rara pun segera berjalan mencari teman-temannya. Mereka menemukan
teman-temannya sedang mengobrol di balik sebuah semak-semak.
“Teman-teman, kalian harus segera
pergi dari sini dan melindungi diri kalian! Kelompok harimau akan memangsa kita
semua!” seru Paipai.
“Apa yang kau katakan? Dasar gigi
tonggos. Kau pasti berbohong, kan? Kami tidak akan pernah dibohongi olehmu!”
kata Momo si monyet.
“Ya, pergi saja kau dari sini!”
sahut Jeje si jerapah.
“Cepat pergilah! Tidak usah
mengganggu kami lagi!” kata Gaga si gajah.
“Tidak, teman-teman. Yang dikatakan
Paipai itu benar!” kata Rara.
“Sudah pergi saja kalian dari
sini!” kata Gaga sambil mengusir Paipai dan Rara.
Paipai
dan Rara khawatir dengan keselamatan teman-temannya itu. Mereka kebingungan dan
mencari akal untuk mencegah kelompok harimau yang akan memangsa teman-temannya.
“Aha! Aku ada ide. Bagaimana kalau
kita memasang jebakan untuk kelompok harimau itu?” kata Paipai.
“Tapi, jebakan seperti apa?” tanya
Rara
“Kita akan membuat sebuah lubang
dan di atasnya kita tutupi dengan dedaunan. Ketika kelompok harimau melewati
lubang itu, mereka akan terjatuh dan kita bisa meminta bantuan hewan lain untuk
menangkapnya.” Kata Paipai.
“Ide bagus!” sahut Rara.
Mereka
berdua segera menggali sebuah lubang dengan dibantu oleh beberapa tupai
lainnya. Karena kerja sama mereka, lubang itu pun dapat dibuat dalam waktu yang
tidak lama. Diatasnya mereka tutupi dengan ranting-ranting pohon dan dedaunan
supaya lubang itu tidak terlihat.
Tak
lama kemudian, mereka pun melihat kelompok harimau sedang berjalan, mereka
berjalan semakin dekat dengan lubang yang dibuat oleh Paipai, Rara dan beberapa
tupai, dan akhirnya kelompok harimau jatuh ke dalam lubang itu. Mereka
berteriak meminta tolong kepada hewan-hewan lainnya. Paipai pun segera memanggil
hewan-hewan lain untuk menangkap kelompok harimau itu.